Menteri Sosial Tri Rismaharini angkat bicara mengenai kejadian tidak menyenangkan yang dialaminya saat mengunjungi korban gempa di Cianjur.
Risma mengatakan, dalam kunjungannya ke lokasi gempa Cianjur pada Kamis, 24 November 2022, dia dikritik dan diminta berbalik arah oleh seorang prajurit TNI AD. Kini prajurit tersebut harus diperiksa oleh komandannya.
Risma mengatakan bahwa dia ingin mengunjungi korban gempa, tetapi prajurit TNI AD yang menjaga lokasi menyuruhnya pergi.
Saat diwawancarai wartawan, Risma didatangi salah satu pimpinan TNI AD dan
diminta untuk memanggil ajudannya.
Ia mengaku masih belum bisa melupakan kejadian saat ia dimarahi oleh salah satu prajurit TNI AD.
Beberapa menit kemudian, Risma didatangi oleh seorang komandan TNI AD bernama Ryan, yang mengaku mengetahui kejadian tersebut.
Kali ini, Risma kembali menceritakan secara detail kepada Ryan tentang kejadian yang menimpanya.
Perempuan itu mengatakan tidak masalah jika jalan masuk yang akan dimasukan ditutup.
Namun, katanya, seorang pegawai Dinas Sosial diizinkan untuk melintasi akses jalan tersebut dan menuju ke daerah terdampak gempa.
“Saat itu, dilarang melewati jalan tersebut. Tapi salah satu anak buah saya diperbolehkan masuk,” kata Risma.
“Masalahnya, tentara itu memarahi saya. Jadi saya minta dia dievaluasi secara psikologis.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto, mengumumkan peningkatan jumlah korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, pada hari Minggu, 27 November 2022.
Hingga Minggu sore, tiga ratus dua puluh satu orang dilaporkan meninggal dunia dan seratus delapan orang mengalami luka berat.
Jumlah pengungsi di Kabupaten Cianjur mencapai 73.874 jiwa.
Jumlah tersebut terdiri dari 33.713 pengungsi laki-laki dan 40.161 pengungsi perempuan.
Untuk kerusakan infrastruktur, 27.434 rumah rusak berat, 13.070 rumah rusak sedang, dan 22.124 rumah rusak ringan.
Hal ini menjadikan jumlah total rumah yang rusak menjadi 62.628.
Sebagai informasi, gempa bumi bermagnitudo 5,6 mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin siang, 21 November 2021, pukul 13.21 WIB.
Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, koordinat 6.84 LS,107.05 BT, atau tapatunya di barat daya Kabupaten Cianjur.
Gempa tersebut tidak hanya dirasakan di wilayah Cianjur, namun juga di wilayah Jabodetabek dan Bandung.
Pemerintah Kabupaten Cianjur menjamin akan menanggung biaya pengobatan para korban gempa.
Untuk itu, Herman meminta para korban yang belum memiliki BPJS untuk tidak perlu khawatir.
Herman menambahkan bahwa sejauh ini, pemerintah kabupaten dan provinsi telah memastikan semua korban segera pulih.
“Itu tanggung jawab pemerintah provinsi dan kabupaten,” katanya.