Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengumumkan bahwa penyidik telah mengetahui penyebab kematian satu keluarga beranggotakan empat orang di Kalideres, Jakarta Barat.
Namun, Direktur Reserse Kriminal Umum tidak dapat segera mengumumkan hasil penyelidikan tersebut, karena tim investigasi gabungan masih harus menyusun laporan investigasi akhir sebelum dapat disampaikan secara resmi kepada publik.
Tim investigasi bersama dengan tim gabungan ahli forensik dan laboratorium forensik telah menemukan penyebab kematian yang didukung oleh fakta-fakta ilmiah, kata Kombes Hengki di Jakarta.
Dia mengatakan tim gabungan yang terlibat dalam investigasi akan mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan hasil penelitian tersebut.
“Kami menunggu laporan akhir dari kedokteran forensik, khususnya patologi anatomi, dan keahlian dari para ahli sosiologi agama,” katanya.
Para penyelidik dan ahli sepakat bahwa liputan penyelidikan akan dilakukan pada Jumat sore.
Penemuan keluarga yang telah meninggal ini bermula ketika ketua RT setempat mencium bau busuk yang menyengat dari dalam rumah korban.
Ia segera melaporkan bau busuk tersebut ke Polsek Kalideres. Bersama dengan petugas kepolisian, ketua RT akhirnya masuk ke dalam rumah.
Saat membuka pintu depan, polisi menemukan empat mayat di tiga ruangan: ruang tamu, ruang tengah, dan ruang belakang.
Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara. Keempat korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (Jakarta Timur) untuk diautopsi.
Pihak kepolisian Polda Metro Jaya mengkonfirmasi bahwa analisis awal penyidik mengenai satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres bukan karena kelaparan, melainkan karena penyebab lain.
Penyidik Polda Metro Jaya juga menghapus klaim bahwa kematian satu keluarga tersebut diakibatkan oleh perampokan.
Klaim perampokan dapat dipatahkan setelah tim investigasi menemukan bukti digital dari salah satu penghuni yang berkomunikasi untuk menjual beberapa barang dari rumah tersebut.
Polisi juga melacak dan mewawancarai pembeli barang-barang tersebut, dan berdasarkan informasi dan temuan para penyelidik, dugaan perampokan dapat dibantah.
Wawancara dengan tiga orang saksi yang relevan dengan kasus ini akan mengkonfirmasi bahwa satu anggota keluarga telah meninggal sejak Mei 2022, tetapi tidak ada yang dilaporkan.